Mengenal Ibu Karmini, Perajin Gerabah Balongan
Pada hari Rabu tanggal 5 Oktober 2022 SMAN 1 PAMOTAN mengadakan Learning Tour ke desa Balongan dengan meneliti gerabah balongan.pada pukul 7.00-07.30 Kita berkumpul di Lapangan mendengarkan arahan dari Bapak guru panitia untuk menuju ke balongan.pukul 07.30-08 00 WIB Do'a bersama dan perjalanan menuju lokasi.Saat sudah sampai di lokasi Rumah pengrajin gerabah kita memulai wawancara tentang gerabah balongan bersama Ibu Karmini.
Dalam bayangan kami mendengar kata Balong Mulyo langsung tertuju pada sebuah wisata pantai Balongan ,sebuah suguhan menarik yang cocok sekali untuk bersantai ,bermain pasir bersama deburan ombak dan juga belajar tentang ekosistem pantai sembari makan rujak bersama teman-teman di deretan gazebo.tapi ternyata buka itu saja,ditempat yang kita kenal dengan panorama pantai dan rujak ini terdapat butiran permata yang jarang dilirik oleh pengunjung,apakah itu,tak lain adalah adanya pengrajin gerabah Balongan dan yang menariknya gerabah Balongan ini disebut-sebut sebagai pelopor sebagai penyokong kawasan penyokong budaya tembikar manusia Plawangan sebelum masa prasejarah.sebab keberadaan kelompok sosial yang tentu saja unik,karena menyimpan pengetahuan, teknologi, produk yang ramah lingkungan.
A. Asal- usul keberadaan kelompok sosial pengrajin gerabah Balongan.
Kalau kita melihat sejarah yang dulu-dulu itu kita akan belum teraba atau tersaji dengan rapi terkait dengan itu.paling kita hanya bisa melihat orang-orang tua nenek moyang kita itu adalah sebagai pengrajin gerabah sejak tahun 1989 mungkin eranya sudah agak lebih maju itu baru ada yang namanya rintisan pembuatan gerabah yang semula ingin dibuat semacam studi banding tapi karena memang kesiapan dari warga masyarakat sendiri terkait dengan sumber daya manusia dimana gerabah ini bisa maju sehingga walaupun dulu diambilkan tenaga dari Jepara itu datang kesana supaya mengetahui cara membuat gerabah,tapi setelah itu karena tidak ada yang mengkoordinir lagu sehingga baru akhir-akhir ini setelah adanya desa wisata destinasi desa wisata terus ada wisata baru kita bermunculan semacam itu terbukti dengan adanya paguyuban pengrajin gerabah namanya"kundi".kundi adalah istilah zaman dulu pembuatan gerabah.
B. Jumlah yang dihasilkan dari kelompok sosial pengrajin gerabah
Jumlah anggotanya dibandingkan tahun 1989 itu sangat berkurang sekali karena ini ada suatu hal karena belum terekspos terlalu jauh sehingga dengan pemasaran harga dan sebagainya itu kalah bersaing dengan produk-produk plastik atau bahan lainnya.jadi sampai hari ini kalau kita melihat kata yang ada di desa Balong mulyo ada sekitar 500-an kata.tapi yang membuat gerabah itu tinggal 10-15 persen saja itu saja sudah ada dikelompokkan sendiri-sendiri warga sini warga sini yang lainya petani,buruh tani,sopir,jasa dan sebagainya.
C. Pengetahuan tentang membuat gerabah
=>Tahap-tahap yang dilakukan sehingga terbentuknya menjadi gerabah
harus mengambil tanah liat terlebih dahulu
sebelum dibuat gerabah harus diinjak-injak tetapi ada campuran ya berupa pasir cemeng dan pasir kali/laut yang beli di pandangan kalau tidak dikasih pasir bisa meledak
lalu dicetak pakai tangan
dijemur dibawah sinar matahari tengah malam
dirapikan kalau sudah seminggu baru bisa dibakar
=>Proses membakar
Proses membakar gerabah menggunakan sekam padi dan kayu di kasih telasaran berupa jerami padi untuk telataan gerabah lalu dikasih sekam padi lagi supaya tidak meledak saat dibakar,mulai membakar membakar mulai pukul 02.00-04.00 wib.
=>Alat-alat yang digunakan untuk membuat gerabah
merbot (alat tradisional)
medok (untuk memperhalus permukaan gerabah)
kerek
pewarna/paru yang terbuat dari batu yang berwarna merah.
sangklir
grigan (pengambilan tanah liat malem)
D. Produk gerabah yang dihasilkan
=>Dari yang kecil
Cobek, dimanfaatkan untuk membuat sambal
Entong,semacam kuali yang kecil
Wajan,bentuknya agak enggak begitu rumit ,digunakan untuk mindang
Tangkepan,digunakan untuk wadah ari-ari anak
Daringan,untuk wadah beras.
=>Dari yang besar
Tandon air/Genuk besar
Jun/klenteng,untuk tempat mengambil air
E. Hambatan-hambatan yang dialami para pengrajin gerabah Balongan
kebutuhan masyarakat di luar desa sendiri terkait produk itu peminatnya jarang karena dibandingkan dengan sekarang ada yang namanya plastik aluminium dan sebagainya.
Nilai konvensionalnya juga manual juga sehingga nilai jualnya ini juga gak begitu mahal karena belum ada kreativitas sentuhan- sentuhan seni ataupun yang lainnya
kurangnya sumber daya manusia terkait dengan kreativitas ada tim kreativitas
tidak ada tokoh gerabah adanya bos.lalu disetorkan ke lasem sale dan Rembang
tidak ada pinjaman modal dan baru mau diusahakan pemerintah untuk proses pinjaman modal untuk membuat gerabah balongan.
Post a Comment