Menyemai Benih Alpukat di Polybag Untuk Persediaan Penyulaman Bibit di Lahan
Menyemai Benih Alpukat di Polybag - Menyemai benih alpukat di polybag untuk persediaan penyulaman dilahan merupakan hal penting untuk dipersiapkan. Terlebih tanaman alpukat yang di sambung pucuk langsung di lahan yang terkadang beresiko gagal.
Untuk melakukan penyemaian benih alpukat untuk persediaan penyulaman, dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut;
Pertama, membeli biji alpukat
Untuk mendapatkan biji alpukat, cara yang paling murah adalah mendatangi bakul jus buah alpukat. Sesekali sempatkan beli jus buah alpukat, dan jangan lupa minta bijinya. Jika kalian malu saat minta bijinya, cara yang kedua adalah membeli buah alpukat. Sembari menikmati buahnya, kalian juga mendapatkan bijinya. Jika kedua cara tersebut tidak dapat kalian lakukan, maka cara tercepat adalah merayu Kepala Desa untuk mengajukan program agrowisata desa. Kepala Desa yang visioner akan merespon dengan cepat ketika ada warganya memiliki program kreatif dalam memajukan desanya.
Kedua, membersihkan kulit biji alpukat
Namanya Kang Ipin (berpeci) dan Mas Mbet (bermain hp). Dua anak muda desa Dadapan kecamatan Sedan kabupaten Rembang Provinsi Jawa Tengah ini merupakan contoh warga desa yang semangatnya luar biasa. Tampak keduanya berada depan rumah waga sedang mengupas kulit ari biji alpukat. Mengupas biji alpukat sebaiknya dilakukan pada malam hari. Karena pada saat malam hari, biji yang dikupas tidak mengalami penguapan yang menyebabkan cepat kering. Dengan menjaga kadar air pada biji alpukat, benih akan segera berkecambah. Teknik mengupas kulit yang dilakukan pegiat desa ini cukup menarik. Selain telah memperhatikan kualitas kadar air, mereka melakukannya dengan pendekatan sosial budaya, dimana kegiatan mengupas dilakukan pada malam hari sembari silaturohmi dan bercakap santai yang dapat meningkatkan kerukunan dan mempertebal perasaan senasip dan seperjuangan dalam meningkatkan rasa cintanya memiliki desa.
Ketiga, merendam biji alpukat dengan air bawang dan sari daun dadap
Biji merupakan isi buah yang dapat tumbuh menjadi bakal pohon yang nantinya akan berbuah lagi. Melalui biji inilah sebagian tanaman mempertahankan diri agar tidak punah. Pada saat ini para budidaya tanaman buah cenderung meniru perilaku tanaman buah secara alami yaitu menyemai benih tanaman dengan biji-bijian. Teknik meniru perilaku tanaman di alam ini cukup teruji dalam hal menjaga kualitas akar tanaman. Pada umumnya perakaran tanaman akan relatif kuat ketika dengan menggunakan cara tabela alias tabur benih langsung di lahan. Untuk memacu percepatan tumbuhnya benih, kalian dapat menggunakan kulit bawang merah dan sarinya. Dari pengalaman Kang Ipin, menggunakan kulit bawang merah dan atau sarinya, dapat memacu percepatan biji alpukat lekas tumbuh. Desa Dadapan yang ekologinya pegunungan, menyimpan banyak serasah. Menurut Mbah Zuber Ustman (Kepala Desa yang mengaku memiliki batu permata mirah delima), beberapa serasah yang terkandung mikroba penubuh tanah dapat ditemui pada kawasan Sendang Ayu, Dewi Rengganis, Sukun, dan Macan Ireng. Bahkan dalam toponim (asal usul nama desa) nama desa, desa Dadapan berasal dari nama tumbuhan dadap. Masyarakat desa Dadapan kerap kali menggunakan daun dadapan untuk bungkus gemblong dengkul dan obat herbal pencegah luka dan penghalau malaria. Dalam merangsang pertumbuhan benih pada biji alpukat, dua pemuda berbahaya ini (Kang Ipin dan Mas Mbet) menggunakan sari bawang merah dan sari daun dadap. Teknik ini telah diaplikasikan pada saat penanam benih alpukat di lahan yang nantinya dirancang menjadi kawasan agrowisata andalan desa Dadapan.
Gemblong dengkul, jajanan khas masyarakat Dadapan yang dibuat dari adonan ubi pohon. Jajanan khas dadapan ini biasanya disuguhkan pada saat kegiatan gotong-royong mendirikan rumah dan jajanan saat pagelaran sedekah desa.
Keempat, menyiapkan media tanam di polybag
Pemilik wajah polos tanpa dosa ini adalah Khoirul Basar yang kerap disapa Kang Irul. Perawakan Orang Dadapan tampak bersih berseri. Hal ini dipengaruhi oleh kadar dan kualitas oksigen di lingkungan tempat tinggal mereka melampau cukup. Begitu juga dengan gadis desanya, tampak berparas cantik karena keseharian mereka mengkonsumsi air mineral yang berasal dari kawasan pegunungan Sosok dan Argopuro. Dalam foto tampak Kang Irul sedang menyiapkan media tanam polybag untuk pembenihan buah alpukat. Menurut Khoirul, media tanam yang baik adalah media tanam yang bahannya berasal dari lokal setempat mulai dari tanah, pupuk kandang, arang sekam, dan serasah dari bawah pohon besar sekitar. Menurut Kang Irul, dalam serasah terdapat mikroorganisme baik yang dapat menyuburkan tanah. Kelima, menanam biji alpukat di polybag
Warga desa Dadapan memiliki kebiasaan gotong royong yang masih terjaga hingga sekarang. Bukan hanya dalam bersih-bersih desa, terbukti dalam merancang agrowisata, warga desa Dadapan bersama-sama mengerjakannya. Kebersahajaan dan kebersamaan keseharian warga desa Dadapan ini cukup menarik untuk dijadikan modal sosial awal dalam membangun soko guru kawasan agrowisata Sendang Ayu desa Dadapan. Penulis: Suhadi
Fotografer: Kang Amar dan Khoirul Indras
Tangkapan Layar: Muh. Sholehatul Mustofa
Tangkapan Layar: Muh. Sholehatul Mustofa
Post a Comment