Kolaborasi Seru dengan Tutor Sebaya: Pembelajaran Teorema Sisa yang Interaktif
Senin, 9 September 2024 di kelas XI-4, Bapak Trisno Susilo Wibowo, S.Pd, guru Matematika di SMA N 1 Pamotan, melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan materi Polinomial, khususnya submateri Teorema Sisa. Dalam pembelajaran ini, Bapak Trisno menggunakan dua pendekatan utama, yaitu Tutor Sebaya dan Problem-Based Learning (PBL), di mana siswa dihadapkan pada masalah yang berhubungan dengan polinomial. Pembelajaran ini dirancang untuk melibatkan siswa secara aktif dalam memahami konsep pembagian polinomial melalui berbagai teknik, seperti pembagian cara tersusun dan pembagian dengan skema.
Proses pembelajaran dimulai dengan pengenalan dasar tentang
pembagian polinomial, di mana siswa belajar bagaimana menyelesaikan pembagian
polinomial dengan cara yang tersusun serta menggunakan skema khusus yang
memudahkan perhitungan. Setelah pemaparan materi, Bapak Trisno membagi siswa ke
dalam beberapa kelompok, di mana masing-masing kelompok diberikan Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD) yang terkait dengan Teorema Sisa. Setiap
kelompok diberikan masalah yang berbeda-beda, yang harus mereka selesaikan
secara kolaboratif.
Pembagian kelompok dalam kelas ini tidak dilakukan secara
acak, melainkan berdasarkan tingkat kemampuan siswa. Setiap kelompok
terdiri dari siswa dengan berbagai tingkat kemampuan, sehingga terdapat siswa
yang sudah lebih siap dalam memahami materi dan ada pula yang masih membutuhkan
lebih banyak waktu untuk belajar. Pengaturan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan
belajar yang inklusif, di mana siswa dapat saling membantu dan belajar bersama.
Selama proses pembelajaran, Bapak Trisno menghadapi kendala
terkait waktu. Siswa membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk menyelesaikan
LKPD, karena setiap kelompok memerlukan pendampingan intensif untuk memahami
konsep yang rumit. Tantangan ini terutama muncul karena kompleksitas materi dan
perbedaan tingkat kemampuan di antara siswa. Meski demikian, situasi ini
berhasil diatasi dengan baik berkat pendekatan aktif yang dilakukan oleh Bapak
Trisno.
Untuk mengatasi masalah ini, Bapak Trisno memutuskan untuk
kembali mengambil peran aktif dalam proses pendampingan kelompok. Ia melakukan
metode tutor sebaya. Dimana Sebagian siswa dalam kelompok akan melakukan
fungsinya untuk “bertamu” ke kelompok lain, di mana perwakilan dari
masing-masing kelompok pergi mengunjungi kelompok lain untuk mempelajari solusi
yang mereka temukan. Sedangkan Sebagian anak dari kelompok tersebut, masih
tinggal di kelompoknya sendiri untuk menjadi “Taun rumah” bagi kelompok
lain yang mau “bertamu”. Proses bertamu ini dilakukan dengan aturan
khusu yaitu siswa yang bertamu harus menggunakan bahasa yang santai, baku dan
sopan. Aturan ini membuat suasana kelas menjadi lebih santai dan menyenangkan,
di mana siswa tertawa saat mencoba berbicara dengan gaya formal. Meskipun
tampak sederhana, metode ini mendorong siswa untuk lebih menghargai proses
pembelajaran sekaligus membuat mereka berkomunikasi dengan lebih efektif.
Setelah proses “bertamu”, hasil kerja kelompok dianalisis,
dievaluasi, dan direfleksikan bersama oleh seluruh kelas. Guru memimpin
refleksi untuk memastikan setiap siswa memahami konsep teorema sisa dengan
baik. Meski beberapa siswa masih memerlukan bimbingan tambahan, pendekatan
tutor sebaya dan PBL yang digunakan berhasil memfasilitasi pembelajaran
kolaboratif di mana siswa yang lebih paham dapat membantu teman-temannya yang
masih kesulitan.
Secara keseluruhan, kegiatan pembelajaran yang dilakukan
oleh Bapak Trisno di kelas XI-4 berjalan dengan baik meskipun ada tantangan
terkait waktu dan pendampingan. Penggunaan pendekatan Tutor Sebaya dan Problem-Based
Learning terbukti efektif dalam membantu siswa memahami materi polinomial,
khususnya teorema sisa. Dengan suasana kelas yang aktif dan interaktif, serta
kombinasi bimbingan guru dan kolaborasi antar siswa, pembelajaran menjadi lebih
bermakna dan menyenangkan.
Post a Comment