Pembelajaran Dinamis Rotasi Fungsi: Mengasah Kemampuan Siswa dengan Problem Solving di Kelas Matematika
Pada hari Senin, 9 September 2024, di kelas XII-3, Bapak
Suharnanto, M.Pd, seorang guru Matematika di SMA N 1 Pamotan, mengadakan
kegiatan pembelajaran dengan materi Transformasi, khususnya submateri Rotasi
Fungsi. Pembelajaran ini bertujuan agar siswa dapat menentukan bayangan
suatu fungsi atau objek yang dirotasikan dengan sudut tertentu. Dalam proses
pembelajarannya, Bapak Suharnanto menggunakan metode problem solving
yang melibatkan penggunaan alat bantu visual, seperti kertas berpetak dan
jangka, untuk memudahkan pemahaman siswa.
Pada awal pembelajaran, siswa dibagi ke dalam beberapa
kelompok dan diberi tugas untuk menentukan bayangan dari sebuah titik yang
dirotasikan dengan sudut tertentu. Setiap kelompok diminta menggunakan alat
bantu jangka dalam proses ini. Dengan jangka, siswa dapat dengan lebih
akurat menggambar lingkaran yang menjadi panduan untuk melakukan rotasi titik
pada bidang kartesius. Penggunaan jangka tidak hanya membantu meningkatkan
presisi dalam menggambar, tetapi juga membuat konsep rotasi menjadi lebih nyata
dan mudah dipahami oleh siswa.
Setelah menguasai konsep rotasi pada titik, siswa
melanjutkan kegiatan dengan menentukan bayangan dari bangun datar seperti
segitiga atau persegi yang dirotasikan dengan sudut tertentu. Proses ini
kembali melibatkan penggunaan jangka untuk menggambar lingkaran dari titik
pusat rotasi, yang membantu siswa lebih mudah menentukan posisi baru dari
setiap titik pada bangun tersebut setelah dirotasikan. Siswa dilatih
menggunakan jangka untuk mengukur jarak yang sama dari pusat rotasi ke
titik-titik yang akan diputar, memastikan bahwa setiap titik bergerak sesuai
dengan jarak dan sudut rotasi yang ditentukan.
Tahap akhir dari pembelajaran adalah menerapkan konsep
rotasi pada fungsi sederhana, seperti fungsi linear y=2x+5. Penggunaan jangka
dalam pembelajaran ini membantu siswa mengaitkan konsep rotasi geometri dengan
rotasi fungsi matematika, yang merupakan topik lebih kompleks namun tetap dapat
dipahami dengan metode visual yang digunakan.
Secara keseluruhan, pembelajaran yang dipimpin oleh Bapak
Suharnanto ini berjalan efektif dan interaktif. Penggunaan alat bantu seperti jangka
terbukti membantu siswa dalam memahami konsep rotasi dengan lebih baik. Metode problem
solving yang diterapkan juga menantang siswa untuk berpikir kritis dan
bekerja sama dalam kelompok, sehingga mereka mampu menemukan solusi dari
permasalahan yang diberikan. Dengan pendekatan ini, pembelajaran tidak hanya
menekankan pada pemahaman teoretis, tetapi juga pada keterampilan praktis yang
bermanfaat bagi siswa dalam memecahkan soal-soal matematika di masa mendatang.
Post a Comment