PEMBELAJARAN KIMIA LEBIH MENARIK DAN EFEKTIF DENGAN METODE PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) SERTA IMPLEMENTASI TIK
Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) telah merambah ke berbagai aspek kehidupan,
termasuk dunia pendidikan. Dalam konteks pembelajaran kimia, pemanfaatan TIK
menawarkan potensi besar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan
visualisasi yang menarik, simulasi interaktif, dan akses informasi yang luas,
TIK dapat membuat pembelajaran kimia menjadi lebih menarik, efektif, dan
relevan dengan kehidupan sehari-hari. Manfaat Implementasi TIK dalam
Pembelajaran Kimia:
·
Visualisasi Konsep
Abstrak: Konsep-konsep kimia yang abstrak seperti
struktur atom, ikatan kimia, dan reaksi kimia dapat divisualisasikan dengan
lebih mudah melalui animasi, video, dan simulasi. Hal ini membantu siswa
memahami konsep-konsep tersebut dengan lebih baik.
·
Simulasi Percobaan:
TIK memungkinkan siswa melakukan simulasi percobaan kimia yang berbahaya atau
mahal tanpa harus melakukannya secara langsung di laboratorium. Hal ini
meningkatkan keamanan dan efisiensi pembelajaran.
·
Akses Informasi yang
Luas: Internet menyediakan akses yang mudah ke
berbagai sumber informasi kimia, seperti jurnal ilmiah, database, dan video
pembelajaran. Siswa dapat menggali lebih dalam mengenai topik yang mereka
minati.
·
Pembelajaran Interaktif:
TIK memungkinkan terciptanya pembelajaran yang lebih interaktif melalui kuis
online, diskusi forum, dan game edukasi. Hal ini meningkatkan motivasi dan
keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
·
Pembelajaran Berbasis
Masalah: TIK dapat digunakan untuk menyajikan
masalah-masalah kimia yang relevan dengan kehidupan nyata. Siswa dapat bekerja
sama dalam kelompok untuk mencari solusi, mengembangkan keterampilan berpikir
kritis, dan memecahkan masalah.
Pembelajaran kimia yang dilakukan oleh Ibu Guru Dian
Fidayantie, S.Pd di kelas XII 3 SMA Negeri 1
Pamotan dengan materi Sistem Koloid. Setelah pembelajaran ini
diharapkan peserta didik dapat menjelaskan tentang koloid, sifat, jenis koloid,
contoh koloid yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari serta dapat
melakukan pembuatan koloid dengan bahan yang tersedia di alam sekitar. Untuk
itu agar pembelajaran lebih kontekstual maka digunakan metode PBL (Pembelajaran
Based learning) dengan sintaks sebagai berikut :
1. Orientasi
siswa pada masalah
2. Mengorganisasi
siswa untuk belajar
3. Membimbing
penyelidikan individul maupun kelompok
4. Mengembangkan
dan menyajikan hasil
5. Menganalisis
dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Implementasi
TIK juga dilakukan dalam pembelajaran tersebut. Berbagai aplikasi pembelajaran
digunakan untuk mengemas pembelajaran itu agar lebih menarik dan efektif.
Sehingga peserta didik akan antusias mengikuiti pembelajaran. Penggunaan TIK
diantaranya adalah
1. Aplikasi
gogle form digunakan untuk absensi ataupun asasemen formatif
2. Aplikasi
quizziz digunakan untuk tes diagnostik kognitif (awal pembelajaran)
3. Aplikasi
Mentimeter digunakan untuk tes diagnostik non kognitif
4. Aplikasi
Padlet digunakan untuk diskusi kolaboratif antar kelompok
5. Jika
sinyal/internet kurang mendukung bisa digunakan quizziz mode kertas
Selain itu sebelum pembelajaran dimulai, selalu diterapkan ice breaking dengan tujuan agar peserta didik lebih semangat dan termotifasi dalam pembelajaran. Kelas menjadi lebih semarak dan tidak garing. Yang tak kalah penting adalah dilakukan refleksi setiap selesai pembelajaran dengan tujuan untuk memahami respon peserta didik dalam sebuah pembelajaran/penyampaian materi dan guru dapat memahami kelebihan dan kekurangan dari sebuah pembelajaran yang telah dipresentasikan di kelas.
selengkapnya, lihat di channel youtub:
Dian Fidayantie, S.Pd
Post a Comment